manusiakuping

Sabtu, 31 Januari 2015

Perjalanan Religi ke Bromo Part 2

Di tengah kekacauan akibat kecelakaan yang terjadi, Pak Polisi dengan sangat sigap mengatur lalu lintas. Alhasil, kita bisa keluar dari kemacetan yang terjadi tanpa harus menunggu lama-lama. Gue lega, sepertinya ini pertanda dari Tuhan kalo gue masih direstui untuk melanjutkan perjalanan. 

Petualangan pun berlanjut, motor digas poll oleh Ekky. Dia cukup lihai mengendalikan laju motor. Salip kanan, kiri, atas pun dia lakukan dengan sangat sempurna. Melihat keahliannya dalam mengedarai motor, gue curiga dia buka kursus mengendarai motor buat para remaja tanggung (baca: cabe-cabean) di komplek rumahnya. Dan berkat didikan Ekky inilah sekarang banyak kita jumpai ABG yang keliling komplek kalo sore-sore. Entahlah, semoga tebakkan gue salah.

Gak kerasa kita udah nyampe di Daerah Istimewa Yogyakarta. Seperti namanya, Jogja juga jadi salah satu kota yang istimewa di mata gue. Selain karena adanya Malioboro, yang bikin Jogja keren itu karena adanya warung burjo yang tersebar dimana-mana. Banyaknya warung burjo ini menunjukkan kalo Jogja itu pro banget sama mahasiswa. 

Setelah melewati Jogja, kita melanjutkan perjalanan ke kampung halamannya Pak Presiden, yap! Solo. Kenapa kita ke Solo? karena ya jalan ke Malang emang harus lewat Solo dulu. Selain itu ternyata Ekky punya maksud lain, Dia mau pamit sama ibu negara. Bukan... bukan Ibu Iriana Jokowi, ibu negara itu ya pacarnya dia yang tinggal di Solo.

Sesampainya di tempat pacar Ekky, dia mengetuk pintu. Pacarnya keluar dari dalam rumah dan mereka pun mesra-mesraan. Gue? ngenes di pojokan. 

Karena gue gak kuasa melihat adegan mesra mereka, gue pergi ke masjid karena udah jam 11.30 waktunya buat sholat #JombloSyariah.  Kali aja selagi menjalankan ibadah, gue bisa ketemu jodoh mba-mba hijaber di masjid. Sesampainya di masjid gue baru inget kalo hari itu hari jum'at. Dan jamaah sholat jum'at itu semuanya berjakun alias laki-laki. Harapan gue ketemu jodoh pun sirna. 

Selesai jum'atan dan istirahat, jam 13.00 kita melanjutkan perjalanan lagi. 

"Man, ayo lanjut jalan!"

"Oke Ek (dari nama Ekky buka Eek), sini gantian gue aja yang nyetir"

"Gak usah gue aja. Eh ini jalannya kemana?"

"Mana gue tau!"

"Lah kan lu yang ngajak ke Malang, kirain tau jalannya"

"Enggak, Ek :|"

"Terus ini kita kemana, Man?" tanya Ekky sambil menepok jidatnya.

Ditengah kebingungan itu, gue inget kalo punya alat canggih yang bisa membantu memecahkan masalah. Gue merogoh kantong ajaib dan mengeluarkan HP gue. Tentunya tanpa diiringi musik dan berteriak "Alat Penunjuk Jalaaaan" dengan suara parau khas pembawa acara ILC di TvOne.

"Pake google maps aja, Ek" kata gue.

Gue memasukkan kata Malang di kolom tujuan. Dan voila!!, petunjuk jalan buat ke Malang pun muncul dilayar. Kemudian terdengar suara merdu mba-mba Google Maps, dia bilang "Setelah 200 meter, belok kiri". Dari suaranya gue yakin mba-mba Google Maps ini pasti cakep. Gue kepikiran buat ngajak dia ngobrol sambil ngopi bareng kapan-kapan, pasti asyik.

Setelah tau arah dan tujuan, kita lanjutkan perjalanan ke Malang. Menurut Google Maps, Jarak antara Purwokerto-Solo dan Solo-Malang itu kurang lebih sama. Jadi kalo tadi perjalanan Purwokerto-Solo butuh waktu 5 jam, maka Solo-Malang kira-kira butuh waktu 5 jam juga. 

Perjalanan yang kita lalui gak berjalan mulus seperti yang kita harapkan. Ada saja gangguan dan hambatan di jalan. Mulai dari kehujanan, kelaperan, sampai bokong kram karena kelamaan duduk di motor. Sesekali gue berdiri di atas motor buat ngelurusin kaki dan mengangkat bokong biar gak berubah jadi kotak karena kelamaan duduk.

Perjalanan dari Solo ke Malang melewati beberapa kota yaitu Sragen, Ngawi, Madiun, Nganjuk dan Kediri. Ngawi adalah gerbang masuk ke wilayah Jawa Timur. 

Setelah 5 jam perjalanan, kita baru sampai di Kabupaten malang. Padahal kata mba-mba Google Maps tadi 5 jam udah sampai di Kota Malang. Kampret emang nih mba-nya, cakep-cakep tapi penipu. Hih.

Jalanan di Kab Malang itu naik turun karena daerah gunung. Hari yang udah mulai gelap juga menambah susahnya perjuangan sampai ke tujuan. Gue ngeri juga kebablasan nyemplung ke jurang yang ada di kanan atau kiri jalan. 

Jam 18.00, setelah melalui perjalanan yang penuh derai airmata (iya, ini lebay) akhirnya kita sampai di gerbang masuk Kota Batu. Wooohooo!!!. Dan sebagai remaja g4ul yang kekinian tentu saja hal yang gue lakukan pertama kali adalah foto terus di-share ke Path, biar seluruh follower gue pada tahu (--,).

Halo, dapet salam dari Ngalam.
Sepertinya, tinggal beberapa langkah lagi gue bakal sampai di Bromo.

Bersambung.

4 komentar:

  1. apa tidak capek naik motor ber jam jam?

    BalasHapus
  2. hahaha, cukup unique pengalamannya.
    buat seorang traveller, semua butuh proses :)
    proses untuk sampai dan menikmati tempat tujuan

    BalasHapus

Komen yang serius!! Kalo gak mau komen serius, hubungan kita aja gimana yang diseriusin?